Lagu Untuk Kita Renungkan - Ebiet G. Ade

Lagu Untuk Kita Renungkan – Ebiet G. Ade

Saya menyukai lagu-lagu dari Ebiet G. Ade sejak kecil. Mungkin, kesukaan itu merupakan hasil dari kebiasaan ayah saya dalam memutarkan lagu-lagu setiap pagi. Namun, saya sengaja menyajikan lirik dan makna lagu Untuk Kita Renungkan ini bukan sekadar karena saya menyukainya, melainkan karena kita dapat menemukan banyak makna tentang hidup dan kehidupan di dalamnya.  

Hingga saat ini, kita masih saja kerap mendengar sederetan tragedi dari berbagai sumber berita. Tidak sedikit peristiwa, baik dari dalam maupun luat negeri, yang membuat kita mengelus dada. Misalnya, wilayah Timur tengah yang hingga saat ini mengalami konflik yang tak kunjung mereda. Peristiwa kriminal yang menimbulkan korban jiwa dari dalam negeri pun seolah terus memenuhi halaman utama dari portal-portal berita yang ada.

Akibatnya, mungkin bahkan pembaca sekalian mulai mempertanyakan apa yang sebenarnya sedang terjadi dengan kemanusiaan yang ada? Saya mohon maaf karena tidak dapat menjawab pertanyaan itu. Namun, dengan menyimak lirik lagu dari salah satu musisi legendaris Indonesia ini, kita bisa mendapat sedikit gambaran mengenai apa yang sebenarnya sedang memenuhi kehidupan kita sebagai manusia.

Lirik lagu Untuk Kita Renungkan

Untuk Kita Renungkan
oleh Ebiet G. Ade

Kita mesti telanjang dan benar-benar bersih
Suci lahir dan di dalam batin
Tengoklah ke dalam sebelum bicara
Singkirkan debu yang masih melekat
Singkirkan debu yang masih melekat

Anugerah dan bencana adalah kehendak-Nya
Kita mesti tabah menjalani
Hanya cambuk kecil, agar kita sadar
Adalah Dia di atas segalanya
Adalah Dia di atas segalanya

Anak menjerit-jerit
Asap panas membakar
Lahar dan badai menyapu bersih

Ini bukan hukuman
Hanya satu isyarat
Bahwa kita mesti banyak berbenah

Memang bila kita kaji lebih jauh
Dalam kekalutan masih banyak tangan
Yang tega berbuat nista …

Tuhan pasti telah memperhitungkan
Amal dan dosa yang kita perbuat
Ke manakah lagi kita ‘kan sembunyi?
Hanya kepada-Nya kita kembali
Tak ada yang bakal bisa menjawab
Mari hanya runduk sujud pada-Nya

Kita mesti berjuang memerangi diri
Bercermin dan banyaklah bercermin
Tuhan ada di sini, di dalam jiwa ini
Berusahalah agar Dia tersenyum
Berusahalah agar Dia tersenyum

Makna Lagu Untuk Kita Renungkan – Ebiet G. Ade

Saya bukan seseorang yang ahli dalam menafsirkan sebuah lirik lagu. Namun, lirik lagu Untuk Kita Renungkan ini sebenarnya telah mengajak kita untuk melakukan sebuah perenungan. Perenungan mengenai segala kekacauan yang membuat kita merasa asing saat menyebut diri kita sendiri sebagai manusia.

Untuk itu, kita akan melihat baris dan bait lagu karangan Ebiet G. Ade tersebut sembari mencoba memaknainya. Mungkin, proses ini akan menyadarkan kita akan fenomena apa yang sedang terjadi dan bagaimana kita harus menyikapinya sebagai seorang individu sekaligus sebagai seorang manusia.

Ajakan untuk Mengintrospeksi Diri

Bait pertama dan kedua lagu ini mengajak kita untuk melakukan introspeksi. Artinya, kita harus melakukan koreksi terhadap diri kita sendiri. Agar lebih jelas, mari kita menyimak kutipan berikut:

Tengoklah ke dalam sebelum bicara
Singkirkan debu yang masih melekat

Dalam unsur kebahasaan, dua baris di atas merupakan kalimat yang termasuk dalam jenis imperatif, yaitu seruan. Artinya, sebelum kita berbicara atau melakukan sesuatu, sebaiknya kita meninjau kembali apa yang akan kita bicarakan dan apa yang akan kita lakukan itu. Apakah kita memang layak untuk berbicara atau berbuat seperti apa yang kita pikirkan? Kemudian, apakah kedua hal itu akan membawa dampak yang baik atau buruk saat kita melakukannya?

Alasannya, meskipun selama ini kita mungkin merasa dapat hidup dengan mengandalkan diri sendiri, kita tetap tidak dapat memungkiri keberadaan orang lain di sekitar kita. Bisa saja kita menyinggung orang lain sekalipun kita tidak menginginkannya. Atau, kita justru membuka keburukan yang ada dalam diri kita sendiri melalui pembicaraan maupun perbuatan kita. Singkatnya, dua baris itu mengingatkan bahwa sebagai manusia biasa kita tidak bisa sepenuhnya menghindari kesalahan. Kesalahan yang membuat kita tidak menjadi lebih baik daripada orang lain.

Motivasi untuk Meneguhkan Hati

Selain meyakinkan kita bahwa Tuhan yang Maha Kuasa selalu memperhatikan makhluk ciptaan-Nya, lagu ini juga mendorong agar kita menghadapi segalanya dengan sabar dan tabah. Tentunya, kita tidak bisa menjalankan hal itu tanpa adanya latihan dan proses yang konsisten.

Mungkin, kita kerap menyalahkan keadaan saat segala sesuatunya tidak sesuai harapan kita. Kita sering merasa tidak mendapatkan apa yang menjadi hak kita. Akibatnya, kita pun mudah memicu berbagai hal yang bisa saja menimbulkan masalah, baik bagi diri kita sendiri maupun orang lain.

Dengan memahami lirik lagu Untuk Kita Renungkan, kita seharusnya memahami bahwa lebih penting bagi kita untuk lebih mengendalikan diri dan pikiran kita. Memang, kita harus mengusahakan sesuatu untuk mencapai tujuan hidup kita. Namun, kita pun sebaiknya tidak melupakan bahwa kita tak selalu bisa menghindari kegagalan.

Membuat Tuhan Tersenyum

Saya menemukan sisi terindah dari lirik lagu ini pada bagian terakhirnya. Sebaiknya, pembaca sekalian menyimak kutipan dari dua baris terakhir berikut ini terlebih dahulu:

Tuhan ada di sini, di dalam jiwa ini
Berusahalah agar Dia tersenyum

Dengan penuturan yang sangat elok, penulis lagu ini menggambarkan bagaimana sebaiknya kita memosisikan diri sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Seringkali, kita melakukan sesuatu tanpa mengingat sama sekali bahwa ada keberadaan yang lebih berkuasa daripada kita. Kita pun kerap melupakan bahwa usaha yang paling penting dalam hidup ini adalah memperbaiki diri sendiri.

Akibatnya, kita acapkali merasa lebih hebat, paling benar, dan lebih segalanya daripada orang lain. Memang, dalam beberapa kasus, tak sedikit seseorang merasa lebih rendah dari orang lain. Namun, bukankah keberadaan Tuhan dalam diri kita menunjukkan bahwa semua manusia memiliki kedudukan yang sama di mata-Nya?

Kita sering merasa malu saat menghadapi perkataan atau menerima pendapat dari orang lain. Akan tetapi, kita bahkan lupa untuk malu kepada Tuhan yang selalu memperhatikan keadaan kita sendiri. Pernah kita menanyakan kepada diri kita sendiri apakah Tuhan menyukai perkataan atau perbuatan kita?

Akhirnya, saya merasa tak bisa lagi meneruskan tulisan ini karena pertanyaan tersebut merupakan salah satu pertanyaan yang belum bisa saya jawab. Demikianlah makna lagu Untuk Kita Renungkan dari Ebet G. Ade. Semoga, setelah ini, kita dapat menjadi sosok yang selalu berusaha membuat Tuhan tersenyum, baik sebagai individu maupun sebagai manusia.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *