mengintip perkembangan bahasa Indonesia

Mengintip Perkembangan Bahasa Indonesia pada Masa Kini

Sejak menyandang status sebagai bahasa nasional pada masa kemerdekaan tahun 1945, bahasa Indonesia telah menjadi bahasa resmi bagi Republik Indonesia sekaligus bahasa ibu bagi sebagian besar penduduknya. Kemudian, seiring waktu berjalan, bahasa Indonesia pun telah mengalami banyak perkembangan. Tentunya, banyak hal yang menjadi penyebab dan memengaruhi perkembangan tersebut. Oleh karena itu, tulisan ini akan mengajak kita untuk sedikit mengintip perkembangan bahasa Indonesia.   

Perkembangan Kata dan Kosakata dalam bahasa Indonesia

Kata dan kosakata merupakan aspek yang paling memengaruhi perkembangan bahasa Indonesia. Hingga hari ini, berbagai kata dan kosakata baru telah menjadi bagian dan memperkaya khazanah bahasa Indonesia. Artinya, bahasa Indonesia telah banyak mengadopsi dan mengadaptasi kata-kata baru dari bahasa asing maupun bahasa daerah. Tentunya, hal itu berlangsung seiring dengan kemajuan teknologi, perkembangan ilmu pengetahuan, serta budaya.

Pembaca sekalian pasti mengenal Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI. KBBI merupakan bukti nyata atas penambahan kekayaan kata maupun kosakata dalam bahasa Indonesia. Pasalnya, sampai hari ini, kita dapat menemukan setidaknya lima edisi KBBI, mulai dari edisi pertama hingga edisi keempat yang berbentuk buku, sampai edisi kelima yang telah berbentuk sebuah aplikasi.

Edisi kelima dari KBBI tersebut juga menjadi bukti bahwa kemajuan dalam bidang teknologi memiliki pengaruh terhadap penyebaran bahasa. Dahulu, saya harus membawa kamus berbentuk buku yang beratnya lumayan setiap kali mengajar di kelas. Kini, saya cukup mengunduh KBBI sebagai sebuah aplikasi dan membawanya ke mana-mana tanpa harus merasakan beban tambahan. Kapan pun saya ingin menggunakannya, saya cukup membuka aplikasi tersebut pada ponsel pintar, kemudian memasukkan kata yang saya cari ke fitur pencarian. Hebat, bukan?  

Perkembangan Bahasa Indonesia dalam Dunia Pendidikan

Berdasarkan status dan fungsinya, bahasa Indonesia menjadi bahasa pengantar dalam sistem pendidikan di negeri ini. Namun, kita masih menemukan beberapa pendidikan berbasis bahasa daerah atau bahasa asing. Contohnya, kita dapat menyaksikan hal ini pada pendidikan di tingkat universitas yang memang menawarkan program bahasa khusus.

Selama tidak melunturkan semangat persatuan dan nasionalisme, fenomena tersebut merupakan hal yang wajar. Karena, bahasa Indonesia juga berkedudukan sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi. Di masa yang akan datang, bukan tidak mungkin fenomena itu justru membuat bahasa Indonesia semakin berkembang lagi. Pasalnya, hal itu dapat mengungkapkan istilah-istilah baru, khususnya dari bahasa daerah, untuk menambah kekayaan khazanah bahasa Indonesia.

Perkembangan Bahasa Indonesia, Tantangan, dan Peluangnya

Pengaruh Globalisasi

Pembaca sekalian pasti sudah merasa tak asing lagi dengan istilah globalisasi. Benar, globalisasi pun telah memengaruhi bahasa Indonesia melalui pertukaran budaya, terutama melalui film, musik, dan konten online dari berbagai belahan dunia. Kita dapat melihat pengaruh ini secara nyata melalui penggunaan bahasa dan istilah asing yang diadopsi, hingga perubahan dalam cara berkomunikasi.

Di antara aspek lainnya, kita bisa menyebutkan bahwa globalisasi merupakan aspek yang paling banyak membawa pengaruh ke dalam bahasa Indonesia. Namun, tidak seluruhnya dari pengaruh tersebut bersifat positif. Semakin sedikitnya penutur dalam bahasa daerah merupakan salah satu di antara sekian dampak negatif dalam hal ini.

Sebab, hal ini juga memungkinkan bahasa Indonesia hanya akan berkembang dengan cara menyerap lebih banyak kosakata dari bahasa asing. Jika demikian, semakin lama, bahasa Indonesia akan mengalami pengikisan jati dirinya sendiri.

Bahasa Gaul dan Media Sosial

Dalam mengintip perkembangan bahasa Indonesia, kita tidak bisa melupakan fenomena bahasa gaul. Bahasa gaul merupakan bagian dari bahasa yang terus berkembang dan memiliki dinamikanya sendiri. Biasanya, pengguna bahasa dalam konteks ini adakah para anak muda yang memilki keluasan akses melalui media sosial dan jaringan internet. Kalangan remaja dan anak muda cenderung menciptakan istilah-istilah baru yang unik. Bahkan, tidak jarang kita akan menemukan istilah yang sangat berbeda dari bahasa formal.

Sehubungan dengan penggunaan bahasa gaul, media sosial yang semakin menjamur pun memiliki perannya sendiri dalam perkembangan bahasa Indonesia. Selain menyediakan kemudahan dalam penyebaran bahasa, kemajuan teknologi yang melahirkan media sosial. Melalui media sosial tersebut, kita merasakan mudahnya berkomunikas dengan banyak orang, bahkan mengungkapkan pemikiran dan perasaan kita. Akibatnya, penggunaan bahasa dalam media sosial tersebut pun memengaruhi cara kita berkomunikasi.

Sebenarnya, fenomena ini telah berlangsung sejak telepon genggam mengambil posisi sebagai barang kebutuhan. Ketika itu, melalui fitur sms (short message service), kita biasa mengirim pesan menggunakan singkatan-singkatan agar kita dapat menyampaikan sebanyak mungkin pesan dengan karakter yang terbatas. Lambat laun, hal ini terus berlanjut dan menjadi sebuah kebiasaan.

Lalu, entah kita menyadarinya atau tidak, kebiasaan tersebut tidak hanya menemukan bentuk dan ciri khasnya sendiri, tetapi juga menjamah penggunaan bahasa. Peralihan telepon genggam menjadi ponsel pintar pun menjadikan penggunaan bahasa dalam media sosial semakin menyebar luas ke berbagai kalangan dan tempat. Maka, mau tidak mau, saat ini kita harus menerima hal itu sebagai bagian dari bahasa Indonesia dalam konteks jaringan seluler.

Tantangan dan Peluang Bahasa Indonesia

Pemaparan sebelumnya telah menunjukkan bagaimana tantangan bagi bahasa Indonesia. Artinya, kemajuan teknologi, media sosial, dan era globalisasi kini tengah menguji keaslian dan kemandirian bahasa Indonesia. Di samping itu, kita pun perlu mewaspadai pengaruh berbagai bahasa asing memasuki jaringan kultur bahasa kita sendiri. Pasalnya, tanpa pengelolaan yang ideal, semua hal tersebut dapat mengancam identitas, bahkan eksistensi bahasa Indonesia.

Di sisi lain, hadirnya berbagai faktor tersebut juga dapat menjadi sebuah peluang besar bagi bahasa Indonesia. Artinya, kita dapat memanfaatkan teknologi yang semakin maju untuk mengembangkan dan mempromosikan bahasa Indonesia. Pengembangan aplikasi pembelajaran bahasa, kamus digital, dan platform penerjemahan otomatis merupakan contoh pemanfaatan teknologi yang dapat membantu memperkuat posisi bahasa Indonesia di kancah internasional. Kreativitas dalam konten digital, seperti vlog, podcast, dan blog, juga dapat menjadi sarana efektif untuk memperkaya dan mempopulerkan bahasa Indonesia.

Upaya Menjaga, Memperkuat, dan Melestarikan Bahasa Indonesia

Sejauh ini, melalui lembaga dan institusi terkait, pemerintah Indonesia terus berupaya untuk mengembangkan dan melestarikan bahasa Indonesia. Contohnya, kita dapat menemukan program-program seperti pemutakhiran Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengembangan pedoman ejaan yang disempurnakan (EYD), serta penyelenggaraan Bulan Bahasa dan Sastra.

Selain realisasi dari dinamika yang terdapat dalam bahasa Indonesia sendiri, hal ini menunjukkan adanya kesungguhan usaha agar bahasa Indonesia tetap terjaga dan lestari di masa yang akan datang. Tentunya, visi dan misi serupa juga berlaku bagi bahasa-bahasa daerah yang ada di seluruh Indonesia.

Sebelum perjalanan mengintip perkembangan bahasa Indonesia ini berakhir, saya perlu menyampaikan bahwa masyarakat juga memiliki peran penting dalam perkembangan bahasa Indonesia. Kini, di tengah derasnya gempuran era globalisasi dan kemutakhiran teknologi digital, kita memerlukan lebih dari sekadar kesadaran. Sebagai bangsa Indonesia, peran kita tidak hanya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan konteksnya. Kita juga harus terus berusaha untuk mempelajari dan mengapresiasi bahasa-bahasa daerah demi memperkaya dan memperkuat bahasa Indonesia.  

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *