linguistik dan bidang-bidangnya

Linguistik dan Bidang-Bidangnya

Ketika membicarakan pengertian sastra menurut para ahli, kita dapat menyimpulkan bahwa karya sastra adalah sebuah tulisan yang menggunakan bahasa untuk menimbulkan efek estetik. Maka, kita tak bisa mengesampingkan bahasa yang merupakan bahan baku dari karya sastra. Oleh karena itu, kali ini kita akan berkenalan dengan sebuah studi tentang bahasa dan penggunaannya, yaitu Linguistik dan bidang-bidangnya.  

Definisi Linguistik Menurut Para Ahli

Sebagai studi tentang bahasa, linguistik mencakup berbagai aspek dari bahasa manusia, termasuk struktur, makna, dan fungsi bahasa dalam komunikasi. Dengan kata lain, Linguistik adalah ilmu yang mempelajari bahasa secara ilmiah. Tentunya, hal Ini melibatkan analisis yang bersifat sistematis dan metodologis terhadap bahasa. Sebab, dalam ruang lingkup ini, kita akan memahami bagaimana bahasa bekerja pada berbagai tingkatan, dari bunyi hingga makna, termasuk penggunaan bahasa dalam konteks sosial dan budaya.

Seorang pembelajar ilmu kebahasaan pasti mengenal linguistik. Kata yang merupakan serapan dari bahasa latin lingustikus atau ilmu bahasa ini memiliki berbagai cabang. Tentunya, setiap cabang tersebut memfokuskan kajiannya pada salah satu aspek dalam bahasa. Cabang-cabang tersebut meliputi fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik. Ingat, kita pernah membicarakan istilah-istilah tersebut secara singkat sebagai komponen bahasa.

Sekadar mengingat kembali, fonologi membelajari tentang bunyi dalam bahasa, sedangkan morfologi mempelajari struktur dan pembentukan kata. Kemudian, sintaksis membicarakan bagaimana serangkaian kata dapat menjadi kalimat dan aturan-aturannya. Di sisi lain, semantik mempelajari makna dalam bahasa yang mencakup analisis makna kata, frasa, kalimat, dan teks. Sebelum membicarakan bidang-bidang lain dalam lingustik, kita akan melihat bagaimana pandangan para ahli bahasa mengenai sudi berikut ini.

Prof. Dr. Harimurti Kridalaksana

Dalam bukunya yang berjudul Kamus Linguistik, Kridalaksana menyampaikan bahwa linguistik adalah ilmu yang mempelajari bahasa secara ilmiah, yaitu dengan menganalisis struktur, fungsi, dan sejarah perkembangan bahasa. Maka, studi linguistik memfokuskan perhatiannya pada bagaimana bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi dan sebagai sistem yang terstruktur.

Prof. Dr. Abdul Chaer

Priof, Chaer menjelaskan bahwa linguistik adalah ilmu yang mempelajari bahasa secara deskriptif. Dengan kata lain,  linguistik menggambarkan bagaimana penggunaan bahasa oleh penutur aslinya, tanpa terpengaruh oleh norma atau aturan tata bahasa yang ideal.

Noam Chomsky

Ahli bahasa asal Amerika Serikat ini mendefinisikan linguistik sebagai studi tentang tata bahasa generatif. Linguistik merupakan suatu pendekatan yang berusaha untuk menguraikan struktur internal dari bahasa manusia. Hal ini memungkinkan penutur bahasa dapat menghasilkan dan memahami kalimat-kalimat yang belum pernah didengar sebelumnya.

Ferdinand de Saussure

Saussure menyatakan bahwa linguistik adalah ilmu yang mempelajari tanda-tanda dalam kehidupan sosial (semiologi). Singkatnya, ia memandang bahasa sebagai sistem tanda yang paling penting. Di sisi lain, Saussure juga memperkenalkan konsep seperti langue (sistem bahasa) dan parole (penggunaan bahasa).

Edward Sapir

Satu lagi ahli bahasa dari Amerika, Edward Sapir, mengutarakan definisi linguistik sebagai studi tentang bahasa yang merupakan salah satu fenomena budaya. Ia memandang bahasa sebagai bagian yang meliputi seluruh kehidupan sosial dan kebudayaan manusia.

Linguistik dan Bidang-Bidangnya

Melalui berbagai sumber, kita akan menemukan banyak pandangan mengenai pengertian, bagian, hingga bidang-bidang  linguistik. Umumnya, kita dapat melihat pembagian studi ini menjadi mikrolingustik dan makrolingustik. Biasanya, mikrolingusitik meliputi beberapa konsep dalam ranah teoretis, seperti teori linguistik, linguistik deskriptif, dan linguistik historis komparatif. Sementara itu, makrolinguistik mencakup beberapa bidang lainnya. Berikut ini, kita akan membicarakan beberapa bidang makrolinguistik tersebut.

Sosiolinguistik

Sosiolinguistik adalah studi tentang hubungan antara bahasa dan masyarakat. Hal ini mencakup analisis variasi bahasa berdasarkan faktor sosial seperti kelas sosial, gender, etnisitas, usia, dan konteks sosial lainnya. Sederhananya, sosiolinguistik mempelajari pengguna, pemakaian, lokasi, posisi, akibat-akibat persinggungan beberapa bahasa, ragam, dan rentang waktu pengguna ragam bahasa itu.

Di sisi lain, linguistik memaparkan alasan perbedaan cara berbicara suatu masyarakat berdasarkan konteks sosialnya. Dengan mempelajari hal itu, kita akan mendapat banyak pengetahuan tentang bagaimana bahasa bekerja dalam masyarakat. Tentunya, hal ini berkaitan dengan hubungan sosial dalam suatu kelompok, cara penyampaian, serta pembangunan identitas sosial melalui bahasa mereka.

Psikolinguistik

Psikolinguistik adalah bagian Ilmu linguistik yang mempelajari bagaimana kondisi mental seseorang dapat memengaruhi produksi, persepsi, dan pemahaman bahasanya. Pastinya, hal ini mencakup analisis bagaimana otak memproses bahasa dan bagaimana anak-anak mempelajari bahasa.

Dengan kata lain, psikolinguistik merupakan gabungan antara ilmu psikologi dan linguistik. Semula, kaijan dalam bidang ini cenderung bersifat filosofis karena minimnya pemahaman tentang bagaimana fungsi otak manusia. Oleh sebab itu, bidang ini memiliki kaitan erat dengan aspek kejiwaan manusia dalam memperoleh pengetahuannya.

Bidang psikolinguistik mencakup pengetahuan dan pengalaman seseorang dapat menghasilkan kalimat yang baik dan tepat berdasarkan perbendaharaan kata dan aspek-aspek lainnya. Dalam perkembangannya, bidang ini juga mendalami kemampuan anak-anak dalam mempelajari bahasa. Biasanya, untuk meneliti hal ini, psikolinguistik akan menggunakan metode eksperimental dan kuantitatif

Neurolinguistik

Neurolinguistik merupakan studi tentang dasar neurologis dari bahasa dan bagaimana otak mengolah bahasa. Bidang ini mencakup analisis bagaimana kerusakan otak dapat mempengaruhi kemampuan berbahasa. Artinya, neurolinguistik adalah hasil penelitian antara bidang studi ilmu bahasa dan kedokteran.

Bidang ini memfokuskan usahanya untuk menciptakan sebuah model program yang berhubungan dengan syaraf. Model ini dapat menggambarkan kinerja otak saat tengah memproses keterampilan berbahasa, seperti menyimak, berbicara, membaca, menulis, hingga menghasilkan bahasa isyarat. 

Dalam bidang ini pula, kita akan mengenal afasia. Afasia adalah gangguan pada kemampuan berbahasa karena kerusakan otak manusia. Biasanya, kita akan menemukan gejala ini pada orang yang mengalami gegar otak. Dalam kondisi seperti ini, seseorang tidak dapat menggunakan kemampuan berbahasanya secara normal.

Linguistik Terapan

Dalam lingustik dan bidang-bidangnya, Linguistik terapan adalah satu bidang yang menggunakan prinsip-prinsip linguistik untuk memecahkan masalah praktis. Masalah prakts ini di antanya meliputi pengajaran bahasa, penerjemahan, perencanaan bahasa, dan pengembangan teknologi bahasa, seperti pengenalan suara dan terjemahan otomatis.

Cabang ini juga membahas penerapan berbagai penemuan ilmiah dalam bidang linguistik. Singkatnya, Linguistik terapan bertujuan untuk menyelesaikan masalah kebahasaan dalam masyarakat. Bidang ini memperkenalkan dirinya seiring dengan lahirnya percetakan dan penerbitan tulisan. Pembelajaran bahasa asing mengawali perkembangan linguistik terapan dan membentangkan hubungan antara lingustik dan psikologi hingga tahun 1960-an. Selanjutnya, linguistik terapan menjadi sarana untuk mengembangkan berbagai metode penelitian bahasa yang kemudian berujung pada ilmu bahasa.

Di sisi lain, linguistik terapan meneliti penerjemahan, grafologi, leksikografi, pendidikan bahasa, dan lain sebagainya. Umumnya, para ahli linguistik terapan memfokuskan upayanya pada kesamaan bagian bahasa dalam waktu tertentu. Kini, kita dapat merasakan manfaat dari cabang linguistik terapan seperti perkamusan dan penerjemahan.

Metode Penelitian dalam Linguistik

Sehubungan dengan tujuannya dalam melakukan analisis terhadap bahasa, linguistik dan bidang-bidangnya menggunakan berbagai metode. Berikutnya, saya akan mencoba menjelaskan secara ringkas tentang tiga metode yang umumnya digunakan sekaligus mengakhiri tulisan tentang linguistik dan bidang-bidangnya ini.

Metode Deskriptif

Metode deskriptif adalah metode yang mencakup pengumpulan dan analisis data bahasa secara objektif. Intinya, metode ini menggambarkan struktur dan penggunaan bahasa tanpa membuat penilaian tehadapnya. Tujuan dari metode ini untuk menggambarkan fenomena bahasa seperti apa adanya, tanpa interpretasi atau evaluasi.

Metode Eksperimental

Metode eksperimental melibatkan pengujian hipotesis tentang bahasa melalui eksperimen yang terkontrol. Contohnya, kita dapat menemukan eksperimen terhadap persepsi bunyi atau pengujian pemahaman kalimat. Pendekatan ini bertujuan untuk memahami bagaimana aspek tertentu dari bahasa berfungsi melalui pengamatan yang terstruktur dan pengendalian variabel-variabel tertentu.

Metode Komputasional

Metode komputasional merupakan metode yang mencakup penggunaan algoritma dan model matematika untuk menganalisis data bahasa dalam skala besar, termasuk analisis korpus atau pemodelan statistik bahasa. Melalui pendekatan ini, seoang peneliti bahasa dapat melakukan analisis data yang besar dan kompleks yang sulit jika melakukannya dengan metode manual.

Ilmu linguistik adalah bidang studi yang luas dan multidisiplin yang memfokuskan pembahasannya pada analisis ilmiah bahasa. Dengan memahaminya, kita dapat menggali lebih dalam tentang bagaimana bahasa bekerja, bagaimana manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, serta bagaimana bahasa dapat diterapkan untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai bidang.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *