Ruang Kontemplasi Rimbapena
Mengapa rimbapena? Saat mulai menulis, saya selalu merasa sedang berjalan, menjejakkan kaki pada sebuah jalan setapak. Kemudian, jalan itu membawa saya memasuki sebuah hutan. Hutan yang lebat. Oh, Anda akan menemui banyak tanaman di sana, mulai dari semak belukar hingga pepohonan yang kekar dan besar. Namun, saya tak merasa hal itu mengerikan. Sebaliknya, sangat menyenangkan.
Perjalanan itu membuat saya menemukan banyak hal, dari yang semula sudah saya duga, hingga yang sama sekali belum pernah terlintas dalam pikiran. Singkatnya, sepanjang perjalanan tersebut saya menjadi lebih mengagumi, tidak hanya hutan, tetapi juga segala macam keindahan dan misteri yang ada di dalamnya.
Rimbapena merupakan sebuah sebuah ruang bagi saya untuk menjelajahi berbagai hal dalam kehidupan ini melalui tulisan. Mungkin, Anda akan berpikir semua ini hanya sampah, tetapi Anda pun pasti tahu jika kita tak boleh membuang sampah sembarangan, termasuk pastinya di dalam hutan. Tentunya, saya tak perlu mengingatkan akibat dari membuang sampah sembarangan itu.
Lalu, apakah kita tidak akan tersesat dalam hutan? Maafkan, saya tidak mengetahui jawaban yang tepat untuk pertanyaan itu. Mungkin, bisa ya atau tidak. Namun, saya sendiri merasa jika ketersesatan itu memiliki makna yang masih berada dalam lingkup yang sama dengan belajar. Maka, jika saya justru mendapatkan sebuah pembelajaran yang berharga dari ketersesatan itu, saya berharap hal itu dapat membuat saya menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
Akhirnya, dari rimbapena, saya mengucapkan selamat menikmati perjalanan Anda semua. Mungkin, kita akan berpapasan pada suatu tempat di dalam sana. Satu tempat yang kita semua tak pernah menduganya. Atau, Anda dapat menuliskan sesuatu setelah keluar dari jalan setapak yang sederhana ini. Tentunya, saya pun selalu melakukan hal itu karena bagi saya menulis adalah sebuah perjalanan.
Salam dari …
Rimbapena
Hanya ada dua cara untuk menjalani hidup Anda. Yang pertama adalah seolah-olah tidak ada keajaiban. Yang lainnya adalah seolah-olah segala sesuatu adalah keajaiban.
- Albert Einstein
-
Angkatan Sastra Indonesia Pascareformasi – Angkatan 2000-an
-
Angkatan Sastra Reformasi Indonesia – Kembalinya Kebebasan
-
Angkatan 1980 sampai 1990-an dalam Sastra Indonesia
-
Angkatan Sastra Periode 1970-an – Sastrawan dan Karyanya
-
Periodisasi Sastra Angkatan 1966 – Kelahiran dan Karakteristiknya
-
Empat Macam Keterampilan Berbahasa pada Manusia
-
Pengertian Wacana dan Jenisnya dalam Bahasa Indonesia
Empat Macam Keterampilan Berbahasa pada Manusia
Tecumseh dari Suku Shawnee – Pejuang Bangsa Indian
Genghis Khan dari Mongolia – Kisah Sang Penakluk
Kisah Mahapatih Gajah Mada dari Kerajaan Majapahit
Series Rimbapena
Pangeran Halimun
Seorang pendekar muda yang juga berprofesi sebagai pemburu hendak menuju sebuah kota besar di wilayah Kerajaan Surayana, tetapi sebuah peristiwa terjadi dan membuatnya terpaksa ikut campur sehingga tanpa diinginkan ia pun terseret ke dalam perjalanan, petualangan, pertarungan, hingga peperangan yang menggemparkan dunia persilatan Negeri Seribu Pulau.